Kampak Yang Mematikan
Di masa lampau, ada seorang
tukang kayu berkepala botak/plontos yang mengkilap. Pada hari yang sangat
terik, kepala botaknya memantulkan cahaya menyilaukan sehingga orang-orang
harus menutup mata mereka saat berpapasan atau berbicara dengannya!.
Suatu hari yang sangat cerah,
seekor nyamuk kelaparan tertarik dengan kepala botak tukang kayu yang menyilaukan
ini. Ia berputar-putar mengelilingi kepala si tukang kayu “Nging………...
Nginggg……….. ngiiiing……..… .” Ia hinggap di kepala tukang kayu itu dan mulai
mengigit.
Tukang kayu yang sedang sibuk
menghaluskan sepotong kayu dengan ketam, merasakan gigitan nyamuk tersebut.”hush…
hush…. ,” Ia berusaha mengusir nyamuk itu dengan mengibaskan tangan di
kepalanya beberapa kali, namun nyamuk kelaparan itu tidak mau pergi,
“Ngiiiing…. Nging…… Ngiiiiiing…. “ nyamuk itu masih terbang berputar-putar di
kepala tukang kayu. Sehingga, lelaki tua itu berteriak memanggil anaknya dan
memintanya untuk mengenyahkan nyamuk yang nakal itu. “Andre, tolong kemari
sebentar. Bantu ayah mengusir nyamuk yang menggangu kepala ayah.” “Sebentar
ayah, saya akan segera kesana !,” jawab si anak gembira yang mengira ia
mendapat tugas istimewa.
Anak si tukang kayu bukanlah
seorang anak cerdas, walau ia seorang anak yang suka bekerja keras dan patuh,
“Jangan khawatir ayah, Aku akan membunuh serangga itu dengan hanya satu pukulan
saja !” katanya berseru.
Tak lama kemudian, anak tersebut
mengambil kampak yang sangat tajam. Perlahan-lahan ia mengendap-endap mendekati
ayahnya yang tidak mengetahui kedatangan anaknya, lalu ia membidik nyamuk itu
dengan hati-hati. Tanpa berpikir dua kali, ia mengayunkan kampaknya dan
membelah nyamuk itu menjadi dua!. Namun apa yang terjadi?. Celaka, nyamuk itu
memang mati, namun kampak yang tajam itu juga membelah kepala botak si tukang
kayu.
Saat itu, seorang penasehat raja
sedang melintas dengan pengawal-pengawalnya. Mereka melihat apa yang tengah
terjadi dan mereka tercengang melihat ada seorang anak yang sangat bodoh
berlaku seperti itu!
“jangan terkejut dengan kebodohan
manusia!. Ini mengingatkan aku atas kejadian yang mirip dan baru saja terjadi
kemarin.” Kata si penasehat raja.
Alu pembunuh lalat
Di perkampungan yang tidak jauh
dari kota, ada seorang wanita yang asyik membersihkan padi, menumbuk padi di
palungan dengan alu yang memecahkan kulit padi agar menjadi beras. Wanita
tersebut bekerja sangat giat sehingga peluh bercucuran di sekujur wajah dan
tubuhnya, dan tampak sekawanan lalat terbang berdenging di seputar kepalanya.
Ia telah berusaha mengusirnya, namun lalat-lalat itu tidak juga pergi.
Akhirnya, “Astriii… !!!,” teriak
wanita itu memanggil anak perempuannya. “Yaa… bu, ada apa?, tungggu sebentar
ya!”, jawab anaknya. “Kemari cepat nak, tolong usir lalat-lalat ini,” pinta
wanita itu. Meski anak perempuannya tampak bodoh, tetapi ia selalu ingin
melakukan yang terbaik untuk menyenangkan hati ibunya, lalu ia bertanya lagi,
“Dimana lalat-lalat yang mengganggu ibu itu?” “ini, di sekeliling kepala ibu,”
jawab ibunya itu.
Tak lama kemudian, tanpa
basa-basi, perlahan-lahan anak perempuan itu berjingkit-jingkit menghampiri
ibunya dan berdiri di palungan, mengangkat alu dan membidik lalat yang paling
besar dan gemuk. Tanpa berpikir panjang, dengan sekuat tenaga si anak itu
memukul lalat yang sedang hinggap di kepala ibunya hingga mati! Tak ayal lagi,
tentu saja pukulan pembunuh lalat itu juga mengakhiri nyawa ibunya. “Ach… ibu,
mengapa ibu malah tertidur…. Bukankah ibu menyuruhku memukul lalat-lalat itu.
Ayo ibu, bangunlah,” teriak putrinya yang tidak mengerti bahwa pukulannya telah
menyebabkan ibunya turut meninggal.
“Ah, betapa malangnya nasib si
ibu. Kalian tahu apa yang di katakan orang-orang?” Tanya si penasehat
mengakhiri ceritanya, “Dengan orang-orang seperti ini, siapa lagi yang perlu
musuh!”
Pesan moral dalam cerita ini adalah
Seorang musuh yang bijak,
Lebih tidak berbahaya
Daripada orang yang bodoh.
Orang-orang dungu yang kurang cerdas
Menggembara bersama dirinya sebagai musuh.
Perbuatan buruk yang dilakukannya
Menghasilkan buah yang pahit.
(Dhammapada 66)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Religi
dengan judul Kampak Yang mematikan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://anekaforall.blogspot.com/2014/07/kampak-yang-mematikan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
irawan - Wednesday, July 2, 2014
Belum ada komentar untuk "Kampak Yang mematikan"
Post a Comment