Mempelai Pria Yang Kehilangan
Mempelai Wanitanya
Jaman dahulu kala, ada suatu
keluarga kaya di Benares-India Utara, yang tengah merencakan pernikahan putera
mereka dengan seorang gadis jujur yang baik dari desa terdekat. Mempelai
perempuan ini sangat cantik, sehingga mereka yakin bahwa mereka tidak akan
dapat menemukan istri yang lebih baik lagi untuk anak mereka itu.
Lalu keluarga mempelai pria
memilih tanggal pernikahan, dan keluarga mempelai wanita setuju menunggu mereka
di desa pada hari pernikahan. Ketika itu, saat pendeta ahli astrologi dari
keluarga kaya ini mengetahui bahwa mereka telah memilih hari pernikahan tanpa
membayar upah konsultasi tentang bintang-bintang, ia menjadi marah. EEEm…..,
rupanya keluarga ini tidak membayar upah konsultasi denganku. Tunggu
pembalasanku, mereka perlu di beri pelajaran!” seru kata hati si pendeta dan
memutuskan untuk mempermainkan mereka.
Ketika hari pernikahan tiba.
“HHMMM…., kini saatnya aku beraksi!” pikir si pendeta ahli astrologi itu sambil
mengenakan jubah terbaiknya, dan memanggil seluruh anggota keluarga itu. Si
pendeta membungkuk seraya memberi hormat kepada mereka semua, dan kemudian
melihat ke peta bintang-bintangnya dengan sangat serius. Lalu ia memberitahu
mereka bahwa sebuah bintang terlalu dekat ke horizon, planet lain berada di
tengah-tengah perbintangan yang tidak beruntung, dan bulan berada dalam keadaan
yang sangat berbahaya untuk mengadakan pernikahan. Si pendeta berseru kepada
mereka,” Kalian telah berlaku gegabah, tidak meminta nasehatku. Tahukah kalian
bahwa kalian telah memilih hari terburuk di tahun ini untuk melangsungkan
sebuah pernikahan!” “adakah yang salah?, pendeta,” tanya mereka serempak. “Ya,
bintang-bintang tidak baik letaknya, jika hal ini tetap kalian langsungkan,
tampaknya akan berdampak pada pernikahan yang mengerikan!.”
“Haa….!! Seru mereka kaget. “
Lalu apa yang harus kami lakukan?,” Tanya mereka mendesak. “Kalian harus
membayar kaul pembuang sial!,” tegas si pendeta ahli astrologi itu. Ketakutan
terhadap apa yang pendeta itu katakana, keluarga kaya tersebut menuruti
kehendak si pendeta dan mengurungkan niat mereka dan tetap tinggal di rumah
mereka di Benares. Mereka melupakan semua hal tentang kualitas-kualitas
menakjubkan dari mempelai wanita. “Ehm, ha… ha…. Ha…, rasakan pembalasanku hari
ini!” tawa si pendeta Astrologi itu sembunyi-sembunyi.
Saat bersamaan, keluarga mempelai
wanita telah menyiapkan semua hal untuk merayakan pernikahan di desa mereka.
Ketika tiba saat yang telah disepakati. “Kemana mreka ya?,” Tanya si ibu
mempelai wanita. “Ah, mungkin mereka hanya terlambat sebentar,’ jawab kerabat
mereka. “Biarlah kita menunggu beberapa waktu lagi, mungkin mereka terhambat di
perjalanan,” si ibu mencoba menyabarkan suasana.
Namun, setelah beberapa saat
kemudian, mereka tampaknya tidak melihat sama sekali kedatangan rombongan
mempelai pria dan keluarganya. Mereka menyadari bahwa mempelai pria tidak akan
datang. Rasa gusar mengoyak suasana yang seharusnya gembira, “ Ini penghinaan!
Orang-orang kota yang telah memilih tanggal dan waktu, tetapi sekarang mereka
tidak datang!” “Ini sudah terlalu menyakitkan. Mengapa kita harus menunggu
lebih lama lagi?,” kata seseorang. :Kita harus mempersilahkan anak perempuan
kita menikah dengan seorang pria yang terhormat dan rajin dari desa kita ini,”
Pikir mereka. Akhirnya mereka
berkeputusan dan dengan cepat mengatur sebuah pernikahan baru dan merayakannya dengan
penuh kegembiraan.
Hari berikutnya, pendeta ahli
astrologi tiba-tiba berkata kepada keluarga kaya itu bahwa hari ini adalah hari
yang paling sempurna untuk mengadakan pernikahan karena bintang-bintang,
planet-planet dan bulan dalam posisi yang sempurna! Keluarga kaya itu
tergesa-gesa pergi ke desa mempelai wanita dan meminta agar pernikahan segera
dilangsungkan. “Kalian telah memilih tanggal dan waktu. Kemudian kalian
mempermalukan kami dengan ketidak datangan kalian!” kata para pendedeku desa
mempelai wanita.
“Pendeta keluarga kami mengatakan
bahwa kemarin adalah hari yang sangat tidak beruntung untuk melangsungkan suatu
pernikahan karena bintang-bintang, planet-planet dan bulan berada dalam posisi
yang tidak tepat. Dan dia telah menyakinkan kami bahwa hari ini adalah hari
yang paling beruntung. Jadi tolong bawa keluar mempelai wanita segera!” pinta
keluarga dari Benares itu.
“Kalian tidak dihormati lagi.
Kalian telah memutuskan bahwa pemilihan tanggal adalah lebih penting dari pada
pemilihan mempelai. Terlalu terlambat sekarang! Puteri kami telah menikah
dengan pria lain,” jawab keluarga desa itu. Kedua keluarga itu mulai bertengkar
dengan riuh.
Ketika itu, seorang bijaksana
sedang melintas. Melihat percekcokan kedua keluarga itu, ia mencoba mendamaikan
perselisihan tersebut.
Keluarga dari Benares
memberitahunya bahwa mereka mendengarkan peringatan dari pendeta ahli astrologi
mereka. Itu adalah di karenakan posisi
bintang-bintang, planet-planet dan bulan yang tidak tepat, maka mereka
memutuskan untuk mengganti hari pernikahan.
“Keberuntungan yang baik ada pada
mempelai wanita ini, bukan di bintang-bintang. Kalian orang bodoh yang telah
mengikuti bintang-bintang dan telah kehilangan mempelai, tanpa kebodohan
kalian, bintang-bintang yang begitu jauh tidak dapat melakukan apapun!” jawab
orang bijak itu.
Pesan moral dalam cerita ini adalah
Keberuntungan dan berkah datang
Dari perbuatan-perbuatan yang baik,
Bukan dari bintang-bintang.
Nasehat bagi orang yang hendak menikah:
Apabila kamu memperoleh seorang teman yang bijaksana,
Rekan seperjalanan yang berprilaku baik dan bijak,
setelah
Mengatasi semua bahaya bolehlah engkau
Hidup bersamanya dengan gembira dan penuh kesadaran.
(Dhammapada 328)
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Religi
dengan judul Mempelai Pria Yang Kehilangan Mempelai Wanitanya. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://anekaforall.blogspot.com/2014/07/mempelai-pria-yang-kehilangan-mempelai.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
irawan - Thursday, July 3, 2014
Belum ada komentar untuk "Mempelai Pria Yang Kehilangan Mempelai Wanitanya"
Post a Comment