'cookieChoices = {};' July 2014 | aneka wawasan

Hayo Berpikir Secara Luas

Pages

Powered by Blogger.

Popular Posts

Blogger news

Visitors

Blogger templates

Visitor

Tuesday, July 29, 2014

Jangan Putus asa


Halo Bro and Sis.. ketemu lagi didalam tulisan motivasi, Banyak diantara kita terkadang putus asa dalam menjalani hidup ini, berasa tidak berguna untuk diri sendiri maupun orang lain. Padahal perasaan dan pikiran seperti itu sangat tidak tepat atau cocok saat ini.. Mengapa?, Karena kita percaya bahwa setiap Manusia sesungguhnya sangatlah Unik.

Masing-masing memiliki bakat yang berbeda-beda, terkadang untuk mengetahui bakat kita, kebanyakan orang akan melakukan tes IQ. Tes IQ hanya menawarkan 3 bakat saja. Padahal bakat yang ada di dalam diri setiap orang tidak hanya 3, Ada orang yang memiliki bakat komunikasi yang sangat luas, Dimana orang ini mampu menjelaskan suatu permasalahan dan menyampaikan dengan tutur bahasa yang sederhana namun dapat di mengerti banyak orang.

Ada pula yang mampu bergaul dengan sangat cepat, orang seperti ini kebanyakan memiliki teman yang sangat banyak,bahkan dalam 1 hari Ia dapat memiliki 3 teman baru, kemampuan mengambar, memainkan alat music dan bahkan dalam olahraga sekalipun.

Yang anda perlukan saat ini, hanya mencari tahu bakat terpendam anda, setelah mengetahuinya, akan sangat lah mudah untuk menuju kesuksesan. Karena kegagalan sudah mampu anda lewati. Karena manusia memiliki Multi Talenta atau Multi Bakat.

Sekarang bangkit lah berdiri dan katakan pada diri anda, “saya tidak boleh berputus asa” Kemarin saya telah salah mengetahui bakat saya, Tapi Hari ini… “Saya harus bisa” jadikanlah diri anda berbeda, jadikanlah diri anda Nomor 1. Karena untuk terlahir kedunia ini anda hanya memerlukan 1 tetes saja yang masuk ke indung telur.

Saatnya Bangkit berdiri tegak, dan katakan pada diri anda “Mari kita bekerja keras demi masa depan yang lebih cerah, Hayo” Ulangi terus sampai 3x. karena anda akan segera menuju sukses.
irawan Motivasi

Cara membuat Kastangel keju dan resepnya


Cara membuat kastangel dan resep nya, Kue kering yang selalu ada di perayaan hari besar seperti Tahun Baru Imlek, Lebaran dan Natal. Kue kastangel keju atau disebut juga cheese finger cookies. Resep kastangel memang ada berbagai macam versi dan variasi.   Dan hasilnya benar-benar mantap. Kue kastengel yang dihasilkan terasa lembut dilidah, empuk tapi renyah, enak dan kress pokoknya. Rasa kejunya juga bikin lidah kita semakin bergoyang-goyang saat  kita memakan kue kastengel ini. Tapi memang butuh sedikit perjuangan sih, dengan bahan yang lebih detail dan banyak tentunya. Tapi menurut saya, sebandinglah dengan hasil yang didapat.

Bahan :

300 Gram tepung terigu

185 Gram margarine

150 Gram keju,parut

15 Gram butter

3 Butir kuning telur

Olesan :

2 kuning telur

75 Gram keju,parut

Cara membuat :

  1.  Pertama-tama kocok margarine dan butter hingga merata, kemudian masukan kuning telur satu per satu, kocok terus hingga merata.
        2    Masukan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil mengaduk rata, kemudian masukan parutan keju dan aduk hingga rata.
      3   Siapkan Cetakan kastangel. (Kalau tidak ada gunakan plastic yang bagian ujung nya di gunting kecil, sehingga dapat dibentuk.)
        4   Adonan diratakan hingga mudah di cetak.

        5   Panggang kastangel hingga setengah matang,
        6   Oleskan telur dan berikan keju parut di atas olesan telur.
        7   Panggang lagi hingga matang dan kering
        8      Kastangel siap di hidangkan.

Semua bahan yang anda pilih merupakan penentu dari hasil kastangel keju yang anda buat, misalnya margarine nya menggunakan merek “…” atau Keju nya “…”. Selamat Mencoba resep nya.. 
irawan Serba Serbi
Monday, July 28, 2014

Cara membuat Nastar dan Resepnya


Cara membuat Nastar dan Resepnya

Hallo teman teman semua. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi resep untuk anda semua. Nastar pada umumnya ada hanya di perayaan-perayaan besar,seperti Tahun Baru Imlek, Lebaran dan Natal. Bagaimana dengan hari-hari biasa..? sepertinya agak sulit untuk mencari kue yang satu ini.
Langsung kita mulai saja ya…
Bahan:
3 Buah Nanas
300 Gr Tepung Terigu
¼ sdt Vanili bubuk
50 Gr Susu bubuk
125 Gr Mentega
125 Gr Margarin
75 Gr Gula bubuk
2 butir Kuning Telur
Untuk Olesan siapkan 2 butir kuning telur.
Pertama-tama kita harus membuat Selai Nanas terlebih dahulu. Nanas dimasak Sampai agak kering, Selain untuk memudahkan anda membuat lingkaran-lingkaran kecil, Ini juga membuat keawetan Nastar yang kita buat. Contoh Gambar terlampir.



Lalu kita membuat adonan nya. Masukan semua bahan kedalam wadah plastic seperti mangkuk besar agar memudahkan anda mengadon nya. Masukan satu demi satu sambil mengaduk rata.
Mulai dari mentega dan margarine,lalu kuning telur,kemudian tepung terigunya.
Setelah semua nya selesai, saatnya anda memasukan nanas kedalam adonan. Satu demi satu, sehingga seperti di gambar

Gunakan api sedang pada saat anda memanggang,jangan terlalu besar ataupun kecil. Setelah selesai Nastar siap Disantap bersama keluarga.

irawan Serba Serbi
Monday, July 7, 2014

From Zero To Hero

From Zero To Hero

7 Langkah Go International walaupun Dengan Sandal Jepit ^_^ From Zero To Hero

Buat Teman Teman Blogger yang masih Modalnya Minim baik dari segi Ilmu, Skill maupun dari segi Financial. sebenarnya sih gak usah berkecil hati  asal ada kemauan disana pasti ada jalannya. tinggal kita mau menjalaninya atau enggak ?
ok sekarang anggaplah kita mulai dari 0 dengan berbekal akun GMAIL
Hanya dengan Berbekal Akun Gmail inilah Anda akan menjadi jutawan muda bahkan Milyuner di masa 5 tahun akan datang atau mungkin bisa lebih cepat lagi dari itu. 
Pertanyaan nya Loh Kok Bisa?  mungkin saya gak perlu jawab pertanyaan itu mari kita mulai saja step step nya dengan Akun Gmail tersebut.

  1. Buka Akun Blogger.com
  2. Buat 1 Blog Gratisan Blogspot.. gunakan Template SEO Friendly dan Ready For Adsense (bisa cari di google atau di forum ads-id banyak yg gratis) 
  3. Mulailah Posting artikel artikel yang menarik 
  4. Daftar Adsense
  5. Teruskanlah Posting posting artikel artikel yg keren keren dan bermanfaat bagi siapa saja yg membacanya lakukan ini secara rutin sehari 20 post sambil terus menambah wawasan tentang dunia blogging di ads-id atau forum forum luar atau coba kunjungi blog blog para senior kita dengan membaca tips tips seputar bloging di personal blognya.
  6. (Investasikan uang anda ) ketika sudah ada hasil dari adsense (PO perdana) jangan langsung di habiskan uangnya coba investasikan dengan membeli domain dan beberapa puluh biji artikel english sambil pelan pelan di optimasi. karena dari 10 artikel aja anda bisa menghasilkan ratusan bahkan ribuan dollar perbulannya  dengan catatan jika anda sudah menguasai Ilmu SEO Offpage (Spamming). hehe
  7.  jika sudah dapat hasil lagi dari PO berikutnya jangan langsung puas di situ saja dan berfoya foya tapi teruslah tingkatkan Level Anda dengan membeli keperluan blogging seperti Tools Premium,Plugin,Theme,Server dan lain lain. demikian seterusnya.
Gampang Banget ya? 

 Penulis----> Syeira
irawan Motivasi
Friday, July 4, 2014

Antelop dan pemburu


Antelop dan pemburu

Pada jaman dahulu kala, seekor antelope hidup jauh didalam hutan dan makanannya hanya berupa buah-buahan yang jatuh dari pepohonan. Ada sebatang pohon yang sangat disukainya. Di daerah yang sama tinggal pula seorang pemburu yang suka menangkap dan membunuh para antelope dan rusa. Ia menggunakan buah-buahan sebagai umpan untuk menangkap mereka.
Di suatu fajar, Antelop ini datang ke pohon kesukaannya untuk mencari buah-buahan sebagai sarapannya. Ia tidak mengetahui bahwa ada seorang pemburu yang sedang bersembunyi di balik pohon tersebut, dengan perangkap jerat yang siap terpasang. Meskipun ia kelaparan, Antelop ini sangat berhati-hati. Ia selalu waspada terhadap tanda-tanda bahaya yang mungkin ada di sekitarnya. Ketika ia melihat buah-buah ranum di kaki pohon kesukaannya, ia heran mengapa belum ada hewan yang memakannya, dan timbul firasat buruknya tentang sesuatu yang tidak baik sedang mengintainya.
Pemburu yang bersembunyi itu tampak sedang mengamati Antelop yang perlahan-lahan melangkah mendekati pohon tersebut. Melihat bahwa hewan ini sangat berhati-hati, muncul kekhawatiran bahwa ia tidak dapat menangkapnya, jadi ia mulai melempar buah-buahan ke arah Antelop itu, dengan harapan dapat memikatnya agar lebih mendekat..
Tetapi ini adalah seekor Antelop yang sangat pintar. Ia tahu bahwa buah-buahan hanya jatuh tegak lurus ke bawah dari pepohonan dan bukan secara horizontal. OLeh karena buah-buahan ini melayang menuju dia, Ia sadar bahwa ada bahaya yang sedang mengintainya. Lalu ia mengamati pohon tersebut dengan seksama, dan tampak si pemburu sedang bersembunyi di atas dahan-dahan. Namun ia berpura-pura tidak melihatnya.
“Oh pohon buahku yang tersayang, engkau biasanya memberi buah-buahanmu dengan menjatuhkannya tegak lurus ke tanah. Sekarang, engkau malah berlaku aneh dengan melemparkan buah-buahmu ke arahku!. Karena engkau telah mengubah kebiasaanmu, aku juga akan mengubah kebiasaanku. Mulai sekarang, aku akan memakan buah-buahan dari pohon-pohon lain,pohon yang tidak berlaku demikian aneh!” kata Antelop tersebut kepada pohon itu.
Si pemburu menyadari kesalahannya dan melihat bagaimana Antelop itu mengakalinya. “Kamu mungkin dapat melarikan diri kali ini, memang kamu Antelop yang pintar, tetapi aku pasti dapat menangkapmu di lain waktu!” ia berteriak dengan geram.
Antelop itu menyadari bahwa dalam kemarahannya, pemburu itu telah membuang kesempatan keduanya. Jadi, ia berbicara lagi ke pohon tersebut. “BUkan saja engkau tidak berlaku seperti pohon, engakau juga berlaku seperti seorang pemburu! Manusia bodoh yang hidup dengan membunuh hewan-hewan, engkau tidak memahami bahwa membunuh makhluk yang tidak berdosa hanya akan merugikan dirimu sendiri kelak, dalam kehidupan ini yang merupakan bekal di kehidupan mendatang akan terlahir di alam neraka. Sangat jelas bahwa kami antelope jauh lebih bijaksana di bandingkan dirimu, oleh karena kami hanya memakan buah-buahan, kami tetap tidak ternoda dan bersalah atas setiap pembunuhan dan karenanya terhindar dari hasil karma yang merugikan.” Sambil berucap demikian, Antelop yang waspada ini melangkah dengan anggunnya kembali menuju hutan dan menghilang seketika.

Pesan moral pada cerita ini adalah
Si bijaksana akan tetap murni
Dan terlindung dari perbuatan jahat
yang sedang mengintainya

Dengan ketekuanan, kewaspadaan, berpantang dan
Pengendalian diri, Orang bijak hendaknya membuat
Pulau yang tak dapat ditenggelamkan banjir.
(dhammapada 25)

irawan Religi

Tangisan Seekor Kambing



Tangisan Seekor Kambing

Pada suatu masa yang tak terhingga, hiduplah seorang pendeta termasyhur dari sebuah agama yang sangat amat tua. Suatu hari, ia memutuskan bahwa inilah hari yang tepat untuk menyelenggarakan upacara pengorbanan hewan, Dalam ketidaktahuannya, ia berpikir bahwa ini adalah persembahan yang diinginkan oleh para dewa. Langkah pertama yang ia dilakukan adalah mencari seekor hewan dan pilihannya jatuh pada seekor Kambing yang tepat. Setelah memperolehnya, ia menyuruh pembantu-pembantunya memandikan kambing tersebut di sungai suci lalu menghiasinya dengan untaian kalung bunga yang indah. Setelah itu sebagai bagian dari praktek penyucian, pembantu-pembantu itu pun ikut membersihkan diri. Setelah selesai mandi. Di tepi sungai, tiba-tiba kambing tersebut menyadari bahwa hari ini dia akan mati. Ia juga tersadar akan kehidupan-kehidupan masa lalunya, kelahiran dan kematiannya yang berulang-ulang (Tumimbal lahir). Ia sadar akan akibat perbuatan-perbuatan buruknya di masa lalu akan segera masak. Maka ia pun tertawa lepas terbahak-bahak, bunyinya seperti suara kaleng yang ditabuh, gambreng. “Mmbeeeeeerk…………. mmmbeeeeeeeerkkkk……, akhirnya aku akan mati hari ini. “Mmmbeeeerrrrrkkkk, inilah hari terakhirku, kepalaku akan di penggal untuk dikorbankan bagi para dewa, inilah perbuatanku di kehidupan yang lalu,” Di saat ia tengah tertawa, ia pun menyadari kenyataan lain, bahwa si pendeta yang hendak mengorbankannya, akan mengalami penderitaan yang sama buruk dengannya, akibat kecerobohan dan ketidaktahuannya. Menyadari hal ini, ia pun mulai menangis tersedu-sedu bahkan sampai sekeras tawanya!. ‘Hu… hu…. hu….. mmbeeeerk. Oh sungguh malang nasib si pendeta, sungguih malang hidupnya !,” berulang-ulang kambing itu mengoceh tanpa henti. Para pembantu, yang memandikan kambing tersebut di sungai suci tadi, terkejut dan takjub bercampur heran mendengar suara tawa dan tangis yang silih berganti dari kambing itu. “Mengapa kamu tertawa nyaring lalu menangis tersedu-sedu kemudian?” Apa sebabnya kamu melakukan hal ini?” Tanya mereka. “Aku akan beritahu kalian sebabnya. Tetapi ini harus dengan kehadiran tuanmu, sang pendeta, hu,,,,,, hu,,,,,,,,,,,” pinta si kambing itu. Mereka jadi penasaran dan ingin tahu apa sebabnya, lalu mereka segera menggiring kambing kurban itu secepatnya menuju ke tempat pendeta. Mereka menjelaskan semua yang terjadi di tepi sungai. Si Pendeta jadi penasaran dan sangat ingin tahu di balik semua kejadian tadi. Dengan penuh hormat, ia bertanya kepada kambing itu, “Tuan, mengapa kamu tertawa dengan nyaring hanya untuk menangis kemudian?” Kambing itu, dengan ingatan akan kehidupan-kehidupan lampau nya menjawab, “Pada suatu masa yang sangat lampau, aku adalah seorang pendeta yang berpengetahuan baik dalam ritual keagamaan suci. Seperti dirimu, aku berpikir bahwa dengan mengorbankan seekor kambing adalah sebuah persembahan berharga yang patut aku lakukan bagi para dewa, yang akan memberi keuntungan dan kemakmuran bagi masyarakat pada umumnya, juga bagi diriku pada kelahiran di masa yang akan datang. Tetapi, kenyataannya adalah untuk 499 kehidupanku yang berikutnya aku harus mengalami berbagai penderitaan dengan kepala dipenggal.” Kambing itu melanjutkan, “Saat aku dipersiapkan untuk dikurbankan pada hari ini, aku menyadari bahwa aku akan kehilangan kepalaku sekali lagi, untuk mengenapi ke 500 kalinya. Dan kemudian, setelah hari ini, aku akhirnya akan terbebas dari karma buruk yang telah aku lakukan di masa lalu itu. Kegembiraan ini membuatku tertawa terbahak-bahak tanpa henti.” “Kemudian dengan tiba-tiba aku menyadari bahwa kamu, sebagai seorang pendeta, akan mengulangi tindakan buruk sebagaimana yang telah aku lakukan dulu, dan akan segera mengalami kesengsaraan yang panjang sebagai akibat dari perbuatan yang pernah aku lakukan, Yaitu kepalamu akan dipenggal dalam 500 kehidupanmu yang berikutnya! Jadi, karena belas kasih dan simpati kepadamu, tawaku berubah menjadi tangisan.” “Takut jika ucapan kambing tersebut ada kemungkinan benarnya, si pendeta berkata, “Baiklah, tuan kambing, dalam hal ini, aku tidak akan membunuhmu,” “Pendeta yang terhormat, meskipun kamu tidak membunuhku, aku tahu bahwa aku pasti akan kehilangan kepalaku hari ini dan akhirnya aku akan terbebas dari karma burukku,” jawab si kambing. “Jangan takut, kambingku yang baik. Aku akan menyediakan perlindungan terbaik dan menjaminmu secara pribadi bahwa tidak akan ada bahaya yang akan menimpamu,” jawab si pendeta. “Oh Pendeta, perlindunganmu lemah, tak berarti bila dibandingkan dengan kekuatan karma yang harus aku hadapi.” Pendeta itu membatalkan pengurbanannya, dan mulai ragu tentang ide atas pembunuhan binatang yang tidak bersalah, Ia melepaskan kambing itu dari ikatan, kemudian bersama dengan pembantu-pembantunya, berjalan serapat-rapatnya dengan kambing itu untuk melindunginya dari bahaya apapun yang mungkin akan menghadang. Namun apa yang terjadi kemudian? Meski telah dijaga demikian ketat, kambing itu akhirnya mati juga. Saat kambing itu berjalan menuju bukit berbatu, ia melihat beberapa dedaunan muda pada sebuah ranting pohon dan sebagaimana naluri seekor kambing ia pun menjulurkan kepalanya untuk memamah daun-daun muda tersebut, namun tiba-tiba, sekelebat cahaya petir menghantam sebuah batu yang menggantung di atas kepala kambing itu, menjatuhkan lempengan batu tajam yang kemudian menghantam dan memenggal kepala kambing tersebut! Kambing itu mati seketika. Mendengar kejadian aneh ini, beratus-ratus penduduk rakyat setempat berduyun-duyun datang mendekat ke bukit berbatu itu. Tak seorang pun dapat memahami bagaimana hal ini dapat terjadi. Seorang Dewi yang tinggal di sebuah pohon dekat tempat kejadian melihat keseluruhan kecelakaan itu. Ia muncul sambil mengepakkan sayap-sayapnya dengan lembut, dan mengatakan hal ini kepada orang-orang yang takjub tersebut, “Lihatlah apa yang terjadi pada kambing malang ini. Ini adalah hasil karma dari perbuatan buruk membunuh hewan-hewan dari kehidupan lampau! Semua makhluk yang lahir, akan mengalami kesakitan, usia tua dan kematian. Tetapi, semua makhluk tidak terkecuali hewan-hewan juga mempunyai hak hidup dan keinginan untuk hidup, tidak satupun yang menginginkan kematian. Ketika seseorang membunuh makhluk lainnya, ini akan menyebabkan penderitaan bagi orang tersebut yang suka membunuh, baik sekarang maupun pada kelahiran mendatang (tumimbal lahir) yang tidak terhitung. “Karena ketidak-pedulian terhadap hasil-hasil dari semua perbuatan, baik atau buruk, yang tidak terhindarkan. Sungguh menyedihkan, masih banyak orang yang melanjutkan pembunuhan saat ini seperti memotong ayam/kambing/sapi untuk dikonsumsi, memancing ikan atau menembak burung untuk kesenangan belaka yang hanya memupuk karma buruk saja. Padahal semua itu akan membuat semakin banyak penderitaan bagi diri mereka sendiri di kelahiran mendatang. Setiap kali mereka membunuh, sebagian dari diri mereka sendiri juga turut mati dalam kehidupan sekarang. Tidak hanya itu, penderitaan itu akan terus berlanjut dalam bentuk kelahiran kembali (tumimbal lahir) di alam-alam neraka!” Mereka mendengarkan perkataan dewi tersebut merasa sungguh sangat beruntung. Mereka telah dilepaskan dari ketidaktahuan atau kebodohan batin mereka tentang akibat dari perbuatan buruk seperti melakukan pengorbanan yang pada hakekatnya adalah melakukan pembunuhan itu, yang kemudian dibimbing oleh dewi itu untuk lebih banyak melakukan kebajikan agar dapat memperoleh kehidupan mendatang yang bahagia. Pesan moral dari cerita ini adalah Ajaran yang tidak benar Dapat menjadi sumber ketidaktahuan/kebodohan Yang akan menjerat umatnya Menuju kehidupan Yang penuh kesengsaraan dan berkepanjangan. Melakukan pembunuhan Merupakan perbuatan negative Yang akan berakibat penderitaan Bagi pelakunya sendiri “Semua makhluk gemetar pada hukuman; Semua makhluk takut akan kematian. Setelah menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain, Seseorang hendaknya tidak membunuh Atau menyebabkan terjadinya pembunuhan.” -- Dhammapada 129.
irawan Religi
Thursday, July 3, 2014

Rencana Pangeran Yang Bijaksana



Rencana Pangeran Yang Bijaksana

Dahulu kala ketika raja Brahmadatta memerintah Benares di India Utara, Bodhisattva terlahir sebagai anak laki-lakinya. Pangeran ini sangat cerdas. Ia telah menyelesaikan seluruh pendidikan pada usia 16 tahun. Pada usia yang sangat muda ini, ayahnya telah menunjuknya sebagai wakil raja.
Dimasa itu, kebanyakan orang di Benares memuja para dewa. Mereka sangat percaya takhayul dan percaya bahwa para dewa yang menyebabkan hal-hal yang terjadi pada mereka, di bandingkan sebagai akibat dari perbuatan-perbuatan mereka sendiri. Mereka akan berdoa kepada para dewa dan meminta berkah-berkah istimewa, seperti memohon pernikahan bahagia, meminta anak, kekayaan atau ketenaran.
Sebagai balasan atas terkabulnya doa mereka, mereka berjanji kepada para dewa bahwa mereka akan memberi persembahan. Di samping mempersembahkan bunga dan wewangian, mereka juga membunuh banyak hewan-hewan seperti kambing, domba, ayam, babi dan sebagainya. Mereka berpikir bahwa para dewa membutuhkan pengurbanan hewan-hewan itu sebagai persembahan.
Pangeran memperhatikan  semua kebiasaan masyarakatnya dan berpikir. “Hewan-hewan malang ini merupakan tanggung jawab raja, aku harus melindungi mereka juga. Banyak orang beranggapan bahwa melakukan perbuatan-perbuatan buruk ini karena ketidaktahuan dan takhayul belaka. Ini bukan ajaran agama yang benar, karena ajaran agama yang benar akan memberi kehidupan sebagaimana layaknya, memberi kedamaian pikiran, dan tidak melakukan pembunuhan atau berlaku kejam.” :Aku khawatir orang-orang yang percaya terlalu kuat pada takhayul, sulit melepaskannya. Ini sangat menyedihkan. Tetapi mungkin kepercayaan mereka dapat dimanfaatkan dengan baik?? Suatu hari, aku akan menjadi raja. Maka aku harus memikirkan suatu rencana untuk memanfaatkan takhayul mereka guna membantu diri mereka sendiri. Jika mereka harus memberi pengorbanan, biarlah mereka membunuh ketamakan dan kebencian mereka sendiri, daripada mengorbankan hewan-hewan malang ini!. Kemudian seluruh kerajaan ini akan lebih berjaya,” pikirnya.
Pangeran mulai memikirkan sebuah rencana yang sangat cerdas. Setiap kali memiliki waktu luang, beliau akan mengendarai kereta kerajaan pergi ke pohon Banyan terkenal yang terletak di luar kota. Ada sebuah pohon yang besar, di mana orang-orang datang dan berdoa serta membuat persembahan kepada dewa yang mereka piker bersemayam di pohon itu. Pangeran turun dari kereta, dan membuat beberapa persembahan seperti lainnya – dengan dupa, bunga, wewangian dan air – tetapi tidak mengorbankan hewan. “Lhoooo… koq, Pangeran hanya mempersembahkan bunga dan dupa?,” bisik seorang wanita kepada teman di sebelahnya. “Iya…ya.. bukankah seharusnya seorang calon raja mempersembahkan barang-barang yang mahal??,” jawab temannya tersebut. “ Setidaknya seekor kerbau,” celetuk seorang lelaki tua. “Hush.., jangan terlalu keras bicaranya. Nanti pangeran tersinggung…,” bisik yang lain. “Mungkin ini persembahan gaya baru ya, bu….,” jawab seseorang.
Pangeran hanya tersenyum-senyum mendengar samara-samar pembicaraan rakyatnya itu. “Ah, rupanya rencanaku mulai mendapat perhatian rakyatku. Tunggu langkah selanjutnya,” guman pangeran sambil berlalu dari tempat tersebut.
Segera, berita tentang persembahan ini menyebar ke seluruh pelosok kerajaan. Setiap hari semua orang hanya membicarakan perilaku pangeran di pohon Banyan besar itu. Cukup cepat, semua orang berpikir bahwa pangeran adalah seorang penganut sejati dewa agung dari pohon Banyan tersebut.
Tidak lama berselang, raja Brahmadatta meninggal dunia dan pangeran naik tahta menjadi raja. Raja baru ini memerintah Benares dengan adil, dan seluruh rakyat sangat mendukungnya. “Hidup Raja Baru, hidup Raja baru…,” teriak rakyatnya bila raja baru keluar istana memeriksa keadaan rakyatnya. “Oh,raja baru kita sangat rupawan ya,” bisik seorang gadis remaja. “Bila aku dewasa nanti, aku ingin punya suami seperti raja baru kita,” bisik yang lainnya. “Ya, aku juga. Ia seorang raja yang sangat peduli akan hidup rakyatnya,” kata seorang gadis tinggi yang cantik. “Bukan itu saja, raja kita sangat memperhatikan pendidikan anak-anak, kesehatan dan kesejahteraan rakyatnya,” jawab seorang ibu. “Wah Raja kita juga sangat peduli akan perdagangan yang menunjang kehidupan rakyat di kerajaan ini,” tegas seorang bapak. Ah, rupanya raja baru sangat di cintai dan disukai rakyatnya. Tanpa menunggu lama, raja baru menjadi terkenal dan semua rakyat percaya dan menghormatinya sebagai raja yang adil dan agung.
Suatu hari, raja baru ini memutuskan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan sisa dari rencananya. Ia memerintahkan semua pemimpin dari para penduduk Benares ke Bangsal kerajaan dan bertanya kepada mereka, “Para Menteri yang bijaksana dan para pengikutku yang setia, kalian pasti tahu bagaimana aku dapat dengan pasti menjadi raja?” Semua yang hadir diam mencekam, hanya suara dan sosok raja baru itu yang mempesona dan berkarisma. Tidak seorang pun mampu menjawab pertanyaan ini. “Ingatkah kalian bahwa aku sering mempersembahkan yang menakjubkan dan indah kepada dewa agung pohon Banyan?” tanyanya. “Ya, Tuanku,’ Jawab mereka serempak.
Raja melanjutkan, “Setiap kali, aku berjanji kepada dewa yang berkuasa di pohon itu bahwa jika aku menjadi raja Benares, aku akan mempersembahkan pengorbanan khusus kepadanya, yang jauh lebih hebat dibandingkan bunga dan wewangian. “Persembahan apakah itu?” bisik rakyatnya seketika. “ya, aku ingin tahu apa yang akan dipersembahkan raja baru kita?,” bisik yang lain. “Iya nih, aku juga jadi penasaran?” “Ayo, kita dengarkan lebih lanjut apa yang dikatakan raja kita,” pinta seseorang.
“Karena sekarang aku adalah seorang raja, kalian tentu telah melihat bahwa dewa telah menjawab doaku, jadi, sekarang aku akan memenuhi janjiku dan memberikan pengorbanan istimewa ini,”.
Semua ayang berada di bangsal kerajaan menganggukan kepala mereka. “Kita harus mempersiapakan pengorbanan ini segera. Hewan apa yang hendak anda persembahkan, Tuanku?” Tanya mereka kepada raja.
“Pengikutku yang tercinta, aku sangat gembira kalian sangat mendukungku. Aku berjanji kepada dewa agung dari pohon Banyan itu bahwa aku akan mengorbankan siapapun yang gagal mempratekkan Lima Sila. Apakah kalian mengerti akan ke Lima Sila itu??. Ke Lima Sila ini adalah, setiap orang yang menghancurkan kehidupan,mengambil apa yang tidak diberikan, melakukan tindakan seksual yang salah, berbicara bohong, atau kehilangan kesadaran akibat alcohol, orang-orang inilah yang akan di korbankan. Aku berjanji untuk mempersembahkan daging dan darah segar dari mereka yang melakukan tindakan tadi di atas altar dewa agung”!
Karena begitu percaya takhayul, mereka semua yang di bangsal kerajaan menyetujui bahwa peraturan ini harus segera diterapkan, atau dewa agung akan menghukum raja dan kerajaannya.
“Ah, rupanya kekuatan takhayul rakyatku sedemikian kuat sehingga menghilangkan pikiran sehat mereka!. Mereka tidak menyadari bahwa, akibat sila pertama yaitu menghindari pembunuhan juga berimbas padaku, jika aku mengorbankan salah satu pengikutku, berikutnya aku akan menjadi korban selanjutnya di altar! Begitulah kekuatan takhayul sehingga aku dapat membuat perjanjian seperti itu, dan tidak pernah harus melaksanakannya!” piker beliau.
Maka, dengan kepercayaan penuh terhadap kekuatan takhayul, raja berkata kepada para pemimpin penduduk, “Siarkan berita ini dan umumkan janji yang aku buat kepada dewa. Kemudian umumkan pula bahwa 1000 orang pertama yang melanggar salah satu sila akan menjadi korban agung, untuk memenuhi janji raja.”
Segera, orang-orang Benares menjadi terkenal karena secara berhati-hati mempraktekkan Lima Sila. Dan raja yang bijak itu, yang mengenal baik semua penduduknya, tidak perlu mengorbankan siapapun. Mereka hidup damai dan sejahtera.

Pesan moral dalam cerita ini adalah
Korbankanlah (hapuslah)
Prilaku burukmu sendiri,
Jangan hewan malang yang menjadi korban.

Bermoral baik sampai usia tua adalah kebahagiaan,
Keyakinan yang teguh adalah kebahagiaan,
Pencapaian kebijaksanaan adalah kebahagiaan,
Tidak berbuat jahat adalah kebahagiaan.
(Dhammapada 333)

From Diandharma
irawan Religi

Tabel kode ascii / ascii code


halo temen semua, kali ini saya ingin menambah kan tulisan dengan tabel kode ascii, sebagian orang terkadang memerluhkan simbol yang ada di dalam tabel kode ascii, Langsung aja ya....
caranya... Tekan tombol alt + kode angkanya.Ingat jangan lepas tombol alt nya sebelum anda pencet angka/kode ascii nya. silakan mencoba dan bermanfaat bagi semuanya.





33
!
48
63
78
93
108
 l












34
"
49
 1
64
 @
79
 O
94
109
 m












35
#
50
 2
65
 A
80
 P
95
 _
110
 n












36
$
51
 3
66
 B
81
 Q
96
 `
111
 o












37
%
52
 4
67
 C
82
 R
97
 a
112
 p












38
&
53
 5
68
 D
83
 S
98
 b
113
 q












39
 ‘
54
 6
69
 E
84
 T
99
c
114
 r












40
(
55
 7
70
 F
85
 U
100
 d
115
s












41
)
56
 8
71
 G
86
 V
101
 e
116
 t












42
*
57
 9
72
 H
87
 W
102
 f
117
 u












43
 +
58
73
 I
88
 X
103
 g
118
 v












44
 ,
59
74
 J
89
 Y
104
 h
119
 w












45
 -
60
75
 K
90
 Z
105
 i
120
 x












46
 .
61
 =
76
 L
91
 [
106
 j
121
 y












47
 /
62
 >
77
 M
92
 \
107
 k
122












11
13
15
17
19
21
§
12
14
16
18
20
22




































123
138
è 
153
Ö 
168
¿ 
183
 ╖
198
╞ 












124
139
 ï
154
 Ü
169
⌐ 
184
 ╕
199
 ╟












125
140
 î
155
 ¢
170
¬ 
185
 ╣
200
 ╚












126
141
 ì
156
 £
171
½ 
186
 ║
201
 ╔












127
 ⌂
142
 Ä
157
 ¥
172
¼ 
187
 ╗
202
 ╩












128
 Ç
143
 Å
158
 ₧
173
¡ 
188
╝ 
203
 ╦












129
 ü
144
 É
159
 ƒ
174
« 
189
╜ 
204
 ╠












130
 é
145
 æ
160
 á
175
» 
190
‼ 
205
 ═












131
 â
146
 Æ
161
 í
176
░ 
191
┐ 
206
 ╬












132
 ä
147
 ô
162
ó 
177
▒ 
192
└ 
207
 ╧












133
 à
148
 ö
163
ú 
178
 ▓
193
┴ 
208
 ╨












134
 å
149
 ò
164
ñ 
179
│ 
194
┬ 
209
 ╤












135
 ç
150
 û
165
Ñ 
180
 ┤
195
├ 
210
 ╥












136
 ê
151
 ù
166
ª 
181
 ╡
196
 ─
211
 ╙












137
 ë
152
 ÿ
167
º 
182
 ╢
197
┼ 
212
 ╘












23
25
27
29
31
9
24
26
28
30
10
8




































213
 ╒
228
Σ 
243
258
Ă 
273
đ 
288
Ġ 












214
 ╓
229
σ 
244
 ⌠
259
ă 
274
Ē 
289
ġ 












215
 ╫
230
µ 
245
⌡ 
260
Ą 
275
ē 
290
Ģ 












216
 ╪
231
τ 
246
÷ 
261
ą 
276
Ĕ 
291
ģ 












217
 ┘
232
Φ 
247
≈ 
262
Ć 
277
ĕ 
292
Ĥ 












218
 ┌
233
Θ 
248
° 
263
ć 
278
Ė 
293
ĥ 












219
 █
234
Ω 
249
∙ 
264
Ĉ 
279
ė 
294
Ħ 












220
 ▄
235
δ 
250
· 
265
ĉ 
280
Ę 
295
ħ 












221
 ▌
236
∞ 
251
√ 
266
Ċ 
281
ę 
296
Ĩ 












222
▐ 
237
φ 
252
ⁿ 
267
ċ 
282
Ě 
297
ĩ 












223
 ▀
238
ε 
253
² 
268
Č 
283
ě 
298
Ī 












224
 Α
239
∩ 
254
■ 
269
č 
284
Ĝ 
299
ī 












225
 ß
240
≡ 
255
   
270
Ď 
285
ĝ 
300
Ĭ 












226
 Γ
241
± 
256
Ā 
271
ď 
286
Ğ 
301
ĭ 












227
 π
242
≥ 
257
ā 
272
Đ 
287
ğ 
302
Į 

irawan Serba Serbi